GEOSTRATEGI (KETAHANAN NASIONAL)
GEOSTRATEGI
(
KETAHANAN NASIONAL )
MAKALAH
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Kelompok 5
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iii
BAB
I ................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................ 4
BAB
II................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN............................................................................................... 5
2.1 Pengertian
Geostrategi............................................................................. 5
2.2 Metode Astagatra..................................................................................... 6
2.3 Perkembangan Konsep
Geostrategi Indonesia......................................... 8
2.4 Urgensi Ketahanan
Nasional Terhadap Eksistensi Negara...................... 10
2.5 Ketahanan Nasional
Sebagai Perwujudan Dan Geostrategi Indonesia.... 10
2.6 Hubungan Antar
Gatra Dalam Trigatra Dan Pancagatra......................... 11
2.7 Ancaman Yang Dihadapi
Trigatra Dan Pancagatra Indonesia................ 13
BAB
III.............................................................................................................. 16
PENUTUP......................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 16
3.2 Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap
bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi
menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan
strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua
ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan,
serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu
tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para
penyelenggara negara agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup
nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi
nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia
sebagai ruang hidup nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana,
serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional
tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi “Ketahanan
Nasional”.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi,
dan strategi diartikan sebagai usaha denganmmenggunakan segala kemampuan atau
sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi
diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan
sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai
metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan
integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan
dan UUD 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai
geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi
diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana
tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena
tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan
Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman.
Geostrategi Indonesia Dirumuskan Dalam Wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan
dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order,
Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social
justice, freedom of the people.
2.2 Metode Astagatra
Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala
kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang
dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan
nasional, yaitu:
1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a)
Letak
geografi Negara
b)
Keadaan
dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun
perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya
saing.
c)
Keadaan
dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial
a)
IDEOLOGI
→ Value system
b)
POLITIK
→ Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. Sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
Ä Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
Ä Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
Ä Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
Ä Pencapaian tujuan
Ä Usaha
integrasi
c) EKONOMI
(SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD
(Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM,
meliputi faktor-faktor :
Ä Doktrin
Ä Wawasan
Nasional
Ä Sistem
pertahanan keamanan
Ä Geografi
Ä Manusia
Ä Integrasi
angkatan bersenjata dan rakyat
Ä Material
Ä Ilmu
pengetahuan dan teknologi
Ä Kepemimpinan
Ä Pengaruh
luar negeri
Terdapat
hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif
dan integral.
Hubungan
Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai
satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar
(grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan
fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra
gatra.
2.3
Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali
dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun
sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena
seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir
Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan
kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and
building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia
dari awal pembentukan hingga sekarang.
1.
Pada awalnya
pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia
yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan
strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis.
Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk
mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk
menghadapi ancaman komunis di Indocina.
2.
Pada tahun
1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia
yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia
harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya
tahan, juga mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun
eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep
geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor
kekuatan penangkal bahaya.
3.
Sejak tahun 1972
Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi
geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi
ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga
identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat
tercapai.
4.
Terhitung mulai
tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan
ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan
nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan
oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:
a. Menyusun
dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal
ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
b. Menunjang
tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
Menegakkan hukum dan
ketertiban (law and order),
Terwujudnya
kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
Terselenggaranya
pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
Terwujudnya keadilan
hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
Tersedianya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).
Geostrategi
Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok
sebagai berikut:
Ä
Bersifat daya
tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Ä
Bersifat
development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa dalam
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
2.4
Urgensi Ketahanan Nasional Terhadap Eksistensi Negara
Ketahanan
Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia atau
suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya.
Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan
Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap
aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan,
baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
2.5
Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Dan Geostrategi Indonesia
1.
Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
- Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
- Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
- Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
- Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
- Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
2. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada
hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga
negara dalam membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,
baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya
secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan
kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.
2.6
Hubungan Antar Gatra Dalam Trigatra Dan Pancagatra
Komponen
strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia
dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memenfaatkan menggunakan
secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan dan
pengembangan kemampuan nasional
1) Trigatra
Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan
alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau
bersifat kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :
a.
Gatra
Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan
dalam 4 gugusan yaitu:
Gugusan
Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
Gugusan
Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan
pulau-pulau di sekitarnya.
Gugusan
Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya
Gugusan
Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
pulaupulau kecil di sekitarnya.
b.
Gatra
Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan
potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan
alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya.
c.
Gatra
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor
dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain sangat
tergantung pada kualitas penduduk.
2) Pancagtra
Komponen strategi pancagatra adalah
gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat kehidupan
sosial. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
Ø Gatra Ideologi
Pancasila
yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia mewujudkan
citacita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
Ø Gatra Politik
Pemerintahan
dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional dengan
mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan
secara transparan dan demokratis.
Ø Gatra Ekonomi
Amanat
UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33
UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Ø Gatra Sosial Budaya
Pada
hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
memiliki nilainilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya
pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa
manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
Ø Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan
dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga
tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Hubungan komponen strategi
antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan
timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan
(interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan
pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam
komponen strategi astagatra.
2.7
Ancaman Yang Dihadapi Trigatra Dan Pancagatra Indonesia
Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1. Di dalam era globalisasi sekarang ini di masa yang akan datang, tidak
tertutup kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai
HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan
nasional mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila
unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi
permasalahan dalam negeri. Untuk itu anacaman yang paling realsistik adalah
adanya hubungan antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.
2. Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi
yang bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3. Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat.
5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut
menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali
akan terancam karena keduanya merupakan initial point, untuk memasuki
kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan media
laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan
demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan
kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan
pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama keamanan, yaitu
POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur,
termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa depan yang
perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari laut oleh kekuatan
asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia.
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis,
memang selain membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti
dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara
memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia.
Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan
angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua
jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat
Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama
ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan
Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial
Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk
kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan
sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945.
3. Metode astragatra merupakan perangkat hubungan
bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini
dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan
kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia
digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962.
Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus
melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan
konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia
ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan
nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional.
6. Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu ketahanan nasional yang
kuat.
3.2 Saran
Meskipun penulis
menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab PKn.
Afandi, Widoyo, .Reformasi Indonesia, Bahasan dari
sudut pandang Geografi Politik dan Geopolitik, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sumarsono, S., Drs., MBA, at al., 2005, Pendidikan
Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar