BEBERAPA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENTING
Ciamis,
23 Maret 2017
BEBERAPA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENTING
MAKALAH
ILMU ALAMIAH DASAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 5
2.1 Bioteknologi.............................................................................. 5
A. Pengertian Bioteknologi...................................................... 5
B. Jenis atau Cabang Ilmu Bioteknologi.................................. 5
C. Gelombang Perkembangan Bioteknologi............................ 7
D. Perkembangan Bioteknologi menurut Periode.................... 8
E. Peran Bioteknologi.............................................................. 9
F. Dampak Bioteknologi......................................................... 11
2.2 Teknologi Informasi.................................................................. 15
A. Pengertian Informasi dan Teknologi Informasi................... 15
B. Fungsi Teknologi Informasi................................................ 17
C. Manfaat Teknologi Informasi.............................................. 18
D. Dampak Teknologi Informasi / Internet.............................. 19
2.3 Teknologi Kearifan Lokal......................................................... 20
A. Pengertian Kearifan Lokal................................................... 20
B. Jenis-Jenis Kearifan Lokal................................................... 20
C. Fungsi Kearifan Lokal......................................................... 21
BAB III PENUTUP................................................................................ 22
3.1 Kesimpulan............................................................................... 22
3.2 Saran......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hal yang paling mendasar yang mendasari perbedaan
jaman dahulu dan jaman sekarang adalah teknologi. Tentunya tak bisa kita
pungkiri bahwa teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan primer kita. Bukannya
saat ini manusia tidak bisa hidup normal tanpa teknologi, kita pun masih bisa
hidup normal, akan tetapi aktifitas sehari-hari kita tidak akan semudah
dibandingkan dengan ketika kita membumbui aktifitas kita sehari-hari dengan apa
yang dinamakan teknologi.
Dengan adanya teknologi, aktifitas kita sehari-hari
dapat dengan lebih mudah kita lakukan. Dengan teknologi, kita bisa
mengefisiensikan waktu guna menyelesaikan pekerjaan yang lain secara instan.
Akan tatapi kita harus mengetahui konsekuensi segala sesuatu yang instan. Segala
yang instan juga memiliki dampak negatif yang bukan main bahayanya. Sebagai
orang yang bijak dan mengetahui hal yang bajik, kita harus mempunyai prinsip
untuk menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi sehingga kita memperbudak
teknologi, bukan diperbudak teknologi.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan
manusia, ilmu teknologi pun berkembang dengan dinamis guna tuntutan-tuntutan
tersebut sehingga teknologi mempunyai sub-sub atau cabang disiplin ilmu antara
lain bioteknologi, teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan bioteknologi?
2. Bagaimana perkembangan teknologi informasi?
3. Bagaimana perkembangan teknologi kearifan
lokal?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan bioteknologi
2. Mengetahui perkembangan teknologi informasi
3.
Mengetahui perkembangan teknologi kearifan lokal
BAB II
BEBERAPA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENTING
2.1 BIOTEKNOLOGI
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan
disilin ilmu mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi
bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan
agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara
modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang
sudah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala
industri.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat,
terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya
berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA
rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning dan lain – lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit – penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas
suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari
organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
B. Jenis atau Cabang Ilmu Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu
yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
1) Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah
cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang
medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari
tahap preventif, diagnosis,
2) dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah
pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk
untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik
dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
3) Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray
biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri
seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk
memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching)
minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
4) Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari
aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.[ Di
bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan
hama, bahan pangan dengan kandungan
gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang
bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah
digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting
contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein
protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing
(antigen).
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut
juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang
terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah
akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi
terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di
seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik
termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin
untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya
adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan
sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
C. Gelombang perkembangan bioteknologi
1. Gelombang pertama. Tahap ini dikenal
juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh pemanfaatan mikroba (
bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau pembuatan makanan/ minuman.
Minuman khas Jepang ( sake ), bir, anggur, keju,yoghurt, dan pangan
tradisional dari Indonesia ( tempe, oncom, kecap ) merupakan
contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai tahun 1920-an, penggunaan
mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia ( aseton, butanol, asam
sitrat ) dan biomassa.
2. Gelombang kedua. Bioteknologi generasi kedua ini
dimulai ketika ditemukanpenisilin oleh Fleming ( 1929 ) dan permulaan
pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944. Pada era ini ( dan sampai
sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi industri
antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua
ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
3. Gelombang ketiga. Bioteknologi generasi ketiga
melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an dengan diterapkannya rekayasa
genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang
berperan penting dalam bioindustri. Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang
bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkat
rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan Milstein
(1975) membuka era ini untuk produksi antibodi monoklonal. Kekhasan ini
menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
4. Gelombang keempat. Gelombang ini dicirikan dengan
perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi ) yang dikaji dalam bidang protein
ingineering. Perkembangan proses bioteknologis tidak lepas dai peran enzim
sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik dan
perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi sinar X dan spektrofotometer
massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telah memunginkan ahli biokimia
merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal
sebagai era rekayasa enzim / protein.
Bioteknologi juga berperan sangat besar dalam
kehidupan manusia.Orang Sumeria dan Babilonia telah menikmati bir sejak 6000
tahun sebelum masehi. Orang Mesir telah membuat adonan kue asam
sejak 4000 tahun sebelum masehi. Bukti bahwa organisme sanggup melakukan
fermentasi didapat dari studi awal L. Pasteur (1857-1876), sehingga
Pasteur disebut bapak bioteknologi. Pada masa kini, bioteknologi bukan
hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah meluas dalam
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanggulangan populasi,
penciptaan sumber energi, penemuan bahan medis maupun farmasi, dan
lain-lain.
D. Perkembangan bioteknologi menurut
periodenya
1. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum
abad ke-15 M ) Dalam periode ini
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM).
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM).
2. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai
ke-20 M), Periode ini
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
a. Tahun 1670 :
usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di Rio Tinto, Spanyol.
b. Tahun 1686 :
Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga menjadi manusia
pertama yang dapat melihat mikroba.
c. Tahun 1870 :
Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan minuman.
d. Tahun 1890 :
alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
e. Tahun 1897 :
penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol oleh
Eduard Buchner.
f. Tahun 1912 :
pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
g. Tahun 1915 :
produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri.
h. Tahun 1928 :
penemuan zat antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
i.
Tahun 1994 :
Produksi besar-besaran penisilin
j.
Tahun1953 :
penemuan struktur asam deoksiribo nukleat ( ADN ) oleh Crick dan Watson .
3. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai
sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa
genetik pada tahun 1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim
endonuklease restiksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut
memungkinkan kita dapat memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari
kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal dengan
teknik ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi,
dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma
yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin untuk
memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc.
Dougall (1980). Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa
dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk
pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan
tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan
dengan rekayasa genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme
transgenik penelitian genom makhluk hidup.
E. Peran Bioteknologi
1. Bayi Tabung
Banyak pasangan suami istri yang tidak dapat
memperoleh keturunan, karena spermatozoa dan ovum tidak dapat
bertemu karena hal-hal tertentu. Untuk mengatasinya, spermatozoa dan
ovum dapat dipertemukan di dalam tabung (in vitro=di dalam
tabung). Caranya, ovum istri dan spermatozoa suami diambil.
Untukmemperoleh ovum dalam jumlah banyak, si istri disuntik dengan hormon
agar menghasilkan beberapa ovum. Ovum dan spermatozoa simasukkan ke dalam
cawan petri berisi medium yang sesuai dengan suhu tubuh. Maka terjadilah
fertilisasi in vitro membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi
embrio. Embrio yang baik dipelihara dan yang jelek disisihkan. Embrio yang
memenuhi syarat dimasukkan ke dalam rahim agar berkembang menjadi janin di
dalam rahim (invivo=di dalam tubuh). Bayi yang lahir dengan cara demikian
disebut bayi tabung.Bayi tabung yang pertama bernama Lousie Brown,
dilahirkan di Inggris tanggal 25 Juli 1978. Teknik ini umumnya melanggar
etika sehingga jarang digunakan.
2. Rekayasa Genetika
Sifat makhluk hidup tersimpan dalam gen. Gen adalah
penentu sifat yang ada di kromosom. Jika gen diubah, maka sifat
makhluk hidup itu juga ikutberubah. Karena itu, para ilmuwan berusaha
untuk merubah-rubah gen makhluk hidup agar memperoleh organisme baru
dengan sifat yang dikehendaki. Kegiatan memanipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan mengubah-ubah gen makhluk hidup
disebut Rekayasa Genetika. Contoh penggunaan rekayasa genetika adalah pembuatan
insulin. Gen penghasil insulin manusi dipotong dari DNA manusia dengan
enzim. Gen tersebut lalu disambungkan pada plasmid bakteri E. coli. hasil sambungan
plasmid dan gen insulin lalu dimasukkan ke dalam bakteri E. coli.
Bakteri tersebut dipelihara di dalam medium khusus sehingga berkembang
biak dengan cepat dan dapat memproduksi insulin manusia. Insulin yang
dihasilkan ditampung untuk dijual pada penderita kencing manis (Diabetes
Melitus).
3. Tanaman transgenik
Tanaman trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu
produk dari rekayasa genetika yang dilakukan terhadap tumbuhan.
Tanaman ini menjadi penting karena dewasa ini sebagian besar produk
yang dikembangkan oleh industri bioteknologi lebih banyak kepada tanaman
budidaya yang memiliki nilai jual besar. Teknik pembuatan tanaman transgenik
tidak jauh berbeda dengan pembuatan insulin. Sifat yang biasanya
dimasukkan ke dalam tanaman adalah anti hama, anti gulma, mampu
memproduksi protein tertentu, dan lain sebagainya.
4. Pengklonan
Pengklonaan sebenarnya bukan barang baru dalam
bioteknologi. Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah
dilakukan berkali-kali sejak jaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana
dapat kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang
ditanam menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang
sama dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan
usaha menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapatdilakukan
dengan stek, cangkok, bahkan kultur jaringan pada tumbuhan. Meskipun
pengklonaan sering dilakukan terhadap tumbuhan, cara yang sama
tidak bisa dilakukan pada hewan.
Dahulu, para ilmuwan berpendapat hal initerjadi
karena sel hewan yang sudah dewasa telah
kehilangan kemampuanberdiferensiasi (totipotensi). Hilangnya
totipotensi ini menyebabkan sel hewan tidak dapat membelah dan
berkembang menjadi individu baru. Tetapi Mintz dan Gurdon dalam
penelitiannya masing-masing berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel
hewan dewasa untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma
selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia masukkan
ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengansinar ultraviolet. Sel
telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu menjadi katak dewasa. Katak
dewasa ini merupakan klona dari katak pemberi sel usus. Inilah pengklonaan
yang pertama dilakukan.
F. Dampak Bioteknologi
a. Dampak Positif Bioteknologi
1. Pada bidang pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting
dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba
(tempe, roti, keju, yoghurt, kecap, dll)
2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan
vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA asing pada
bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia
kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat
antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus
membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA
rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun atau
kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada
penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan
bioteknologi pada bidang kesehatan: Jenis mikroorganisme Produk asam amino
Vitamin Corynebacterium glutamicum Treonin dan lisin - Brevibacterium sp.
Glutamat - Micrococcus glutamicus lisin - Pseudomonas sp. - Vitamin B12
Propinionicbacterium - Vitamin B12 Ashbya gossypii - Riboflamin Streptomyces oliveus
– Kobalamin
3. Bidang Lingkungan
1. Menghasilkan energi berupa
bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana)
2. Pengolahan berbagai macam
limbah, misalnya limbah industri, limbah plastik dan pencemaran air yang
disebabkan oleh minyak melalui bioremediasi
4. Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat
dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa
genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama,
patogen, dan herbisida. Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman
dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat
pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Hama tanaman
merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk
mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak
menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget,
keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan.
5. Pengolahan Limbah
Penanggulangan sampah dapat dilakukan
dengan cara didaur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah
diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses
dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob).
Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas
(misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan
kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar hasil proses ini
adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn
bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan
kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompos sangat diperlukan mokroorganisme.
Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada
bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu
secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan,
terjadi penguraian terhadap selulosa dan pembentukan asam organik, terutama
asam humat. Asam humat penting dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan
terutama bermanfaat sebagai pupuk. Dengan perkembangan bioteknologi, kini
pencemaran lingkungan dapat semakin dikurangi dengan berbagai teknik pengolahan
limbah, misalnya pengolahan minyak, air limbah dan plastik.
b. Dampak negatif bioteknologi
1. Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai
berikut:
1) Gen sintetik dan produk gen baru yang
berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
2) Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak
pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena
racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
3) Virus di dalam sekumpulan genom yang
menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
4) Penyebaran gen tahan antibiotik pada
patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
5) Meningkatkan transfer gen horizontal dan
rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
6) DNA rekayasa genetik dibentuk untuk
menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan
kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
7) Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida
mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni
manusia dan binatang seperti pada tanaman.
2. Dampak terhadap lingkungan
a. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan
kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai
non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
b. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida,
sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta
pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
c. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan
liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
d. Bt tahan pestisida dan roundup tahan
herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak
bermanfaat.
e. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai
rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri,
mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya
kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan
selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.
f. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan
dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
g. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni
plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua
tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
h. Kontaminasi transgen tidak dapat
dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada
non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
3. Dampak terhadap etika moral
a.
seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang
dibekukan dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit
tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan "anak siapa bayi
tersebut?"
b.
Pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami
dititipkan di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda
ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan
di bank sperma. Bagaimanakah staus dari anak tersebut ?, Bolehkah wanita
tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
c.
meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk
difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?
4. Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak
terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak
paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang
memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak
tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik
sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang
bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi.
2.2 TEKNOLOGI INFORMASI
A. Pengertian informasi dan Teknologi
Informasi
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan
untuk mencapai tujuan positif dan atau sebaliknya. Informasi dapat mempercepat
atau memperlambat pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi memiliki
kekuatan, baik yang membangun maupun yang merusak. Dalam prakteknya, informasi
dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan (oral), tercetak (printed),
audio, maupun audio-visual gerak yang masing-masing memiliki ciri khas,
kelebihan dan kekurangan.
Menurut Shannon dan Weaver, informasi sebagai objek
materi ilmu komunikasi mempunyai makna: Patterned matter-energy that affects
the probabilities of alternatives available to an individual making decision
(hal atau energi yang terpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang
membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver,
1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai
tujuan ideal maupun material. Di akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan
diri sebagai komoditas yang sangat potensial untuk mendatangkan materi.
Informasi dapat dikembangbiakkan, diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan
material; atau disajikan untuk mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan
(material) dan publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal). Kenyataan ini
sebagaimana disinggung oleh Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: “Kelak
manusia akan “berternak” informasi, dan dari “berternak” informasi ini manusia
akan memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya (Tanudikusumah,
1984). Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga Napoleon
Bonaparte (1769-1821) pernah menyatakan: “Saya lebih takut terhadap ketajaman
pena daripada harus menghadapi satu batalion tentara bersenjata lengkap; dan
“Bila pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya tidak akan lebih dari tiga
bulan”.
Dalam pengertian yang sederhana, teknologi informasi
dapat diartikan sebagai: “Teknologi informatika yang mampu mendukung percepatan
dan meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi ini tidak
mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu” (J.B. Wahyudi, 1992). Dari pendapat
ini terdapat item yang sangat mendasar yaitu: “percepatan dan peningkatan
kualitas informasi yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu” kalimat kunci
tersebut lebih mengarah kepada kedudukan teknologi informasi secara fungsional,
yakni mempercepat akses informasi dan meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers (1986) dalam Communication Technology menyatakan bahwa
teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu perangkat keras (objek materi dan
sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk menggerakkan
perangkat keras itu). Sedangkan batasan mengenai teknologi informasi itu,
Rogers menyatakan: “Teknologi informasi adalah perangkat keras bersifat
organisatoris, dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau
khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan
individu atau khalayak lain (Rogers, 1986).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya
diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat
dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat
teknologi informasi inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang
sama dapat dipantau di tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi
yang lain, atau bahkan di ruang angkasa sekalipun.
Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna
mendukung penyelenggaraan program-program pemerintah. Pemerintah bagaimanapun
tidak dapat mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi karena teknilogi
informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan atau
mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai bidang.
B. Fungsi Teknologi Informasi
Teknologi informasi yang difungsikan untuk layanan
informasi kepada masyarakat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dalam
waktu seketika tanpa dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini tentu akan
sangat mendukung suatu disiplin ilmu atau suatu jenis pekerjaan yang memerlukan
kecepatan akses informasi seperti jurnalistik atau ekonomi. Jurnalistik
merupakan jenis kerja yang mengutamakan aktualitas/kecepatan; sedangkan pada
bidang ekonomi/bisnis percepatan informasi akan membawa pengaruh terhadap
perolehan profit atau sebaliknya.
Sudah terbukti secara nyata bahwa bidang pembangunan,
perekonomian, bisnis, dan bidang lainnya tidak akan mengalami kemajuan tanpa
diimbangi dengan pencapaian kemajuan di bidang teknologi informasi. John
Naisbitt dan Patricia Aburdene (1984) telah memprediksikan akan terbentuknya
ekonomi global. Prediksi ini saat ini telah menjadi kenyataan, misalnya saja
pada saat ini seseorang yang tengah berada di tengah hutan belantara di
pedalaman Kalimantan dapat saja melakukan transaksi dengan rekan bisnisnya yang
ada di New York melalui komunikasi dengan telepon satelitnya. Oleh karena itu
pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan informasi kepada masyarakat
merupakan suatu keniscayaan. Sebab layanan informasi di masa sekarang ini tidak
akan membuahkan hasil yang maksimal jika tidak didukung oleh teknologi
informasi.
C. Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan
Sehari-hari
1) Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Perusahaan
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
2) Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
3) Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Perbankan
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
4) Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan
seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi
audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat
komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih.
5) Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua
aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar
media.
D. Dampak Teknologi Informasi / Internet
1. Dampak Positif
a. Internet sebagai media komunikasi merupakan
fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet
dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b. Media pertukaran data dengan menggunakan
email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para
pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
c. Media untuk mencari informasi atau data
perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber
informasi yang penting dan akurat.
d. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di
internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.
e. Bisa digunakan sebagai lahan informasi
untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
f. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam
bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat
penawaran/penjualan.
2. Dampak Negatif
a. Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa
internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
b. Penipuan hal ini memang merajalela di
bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
c. Bisa membuat seseorang kecanduan terutama
yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana
cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada
batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun
bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.
2.3 TEKNOLOGI
KEARIFAN LOKAL
A. Pengertian Kearifan Lokal
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari
kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal
(local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan
kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan,
nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat
memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para
leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan
pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan
itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu
muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual,
dan juga aturan atau hukum setempat.
Teknologi kearifan lokal merupakan penggabungan teknologi dengan kearifan
lokal masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan untuk menangani masalah
lingkungan setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).
Teknologi kearifan lokal terbagi atas:
Local genius
: juga disebut cultural identity adalah identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan
sendiri.
Local wisdom
(kearifan lokal/setempat) : dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh
anggota masyarakatnya.
Social
system atau sistem sosial : adalah salah satu wujud budaya, yaitu dalam bentuk tata perilaku manusia yang terjadi
akibat manusia mempunyai gagasan sistem nilai budaya) tertentu
B. Jenis- jenis Kearifan Lokal
a. Tata kelola, berkaitan dengan
kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial (kades).
b. Nilai-nilai adat, tata nilai
yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
c. Tata cara dan prosedur,
bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam.
d. Pemilihan tempat dan ruang.
Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain;
a)
Tekstual, contohnya yang ada tertuang
dalam kitab kono (primbon), kalinder.
b)
Tangible, contohnya bangunan yang
mencerminkan kearifan lokal.
Contoh:
Candi borobodur, batik.
Kearifan lokal yang tidak berwujud;
Contoh : Petuah yang secara verbal, berbentuk
nyanyian seperti balamut.
C. Fungsi Kearifan Lokal
a. Berfungsi untuk konservasi dan
pelestarian sumber daya alam
b. Berfungsi untuk pengembangan
sumber daya manusia,
c. Berfungsi untuk pengembangan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Berfungsi sebagai petuah,
kepercayaan, sastra dan pantangan.
e. Bermakna budaya misalnya
upacara integrasi komunal/kerabat.
f. Bermakna sosial, misalnya pada
upacara daur pertanian.
BAB III
PENUTUP
2.4 KESIMPULAN
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa
diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu
merah, putih/abu-abu, hijau, dan
biru.
Teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas
yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya
diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat
dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat
teknologi informasi inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang
sama dapat dipantau di tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi
yang lain, atau bahkan di ruang angkasa sekalipun.
Teknologi kearifan lokal merupakan penggabungan
teknologi dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan
untuk menangani masalah lingkungan setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).
2.5 SARAN
Melalui makalah ini di harapkan pembaca dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan Teknologi penting yang membahas
Bioteknologi , teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal. Dan kami juga
berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang di berikan dalam makalah
ini , sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, pembaca dapat memberikan pemasukan demi sempurnanya penyusunan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M. A. (1993). Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi vol 5 dan 6. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
J.B. Wahyudi. (1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra
Bergerak. Jakarta.
Rogers, M. (1986). Communication Technology The New Media in
Society. New York: The Free Press A Dursion of Macmillan. Inc.
Shannon dan Weaver. (1949). The Matematical Theory of Communication. Urbana:
Univ. of Illinois.
Tanudikusumah, P. D. (1984). Citra Komunikasi. Jakarta.
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1985. Maggy Themawidjaya, Bioteknologi, Jakarta
:Erlangga, 1990
Sartini (2004). Menggali Kearifan Lokal
Nusantara Sebuah Kajian Filsafati . Jurnal Filsafat, Agustus 2004, Jilid
37, Nomor 2
Komentar
Posting Komentar